Minggu, 26 Februari 2012

Soal Latihan Sterilisasi dan Desinfektan



Soal Latihan 1

1.    Zat yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme yang menempel pada lantai di rumah sakit disebut... 
2.    Pembersih tangan anti kuman yang digunakan untuk mengurangi sumber penyakit merupakn salah satu contoh ... 
3.    Ketika akan melakukan penelitian di lab, khususnya mikrobiologi sebaiknya tangan disemprot dengan ... 70%.
4.    Dokter ahli bedah yang berasal dari Inggris yang menemukan cara mengurangi kematian karena tidak steril adalah... 
5.    Salah satu cara bangsa Arab, ketika mendapatkan luka akibat sabetan pedang untuk mengurangi infeksinya adalah dengan menempelkan... 
6.    Bahan yang digunakan untuk membalut luka pada saat perang zaman dlu, dengan maksud sebagai antibakteri adalah... 
7.    Salah satu contoh dari limbah klinik yang digunakan untuk membalut luka... 
8.    Label berbahaya pada limbah patologi... 
9.    Proses mengurangi penggunaan volume limbah, konsentrasi, toksisitas dan tingkat bahaya merupakan salah satu usaha ... 
10. Pemisahan berbagai jenis aliran limbah menurut jenis komponennya disebut ... aliran limbah.
11. Kemampuan bakteri dalam mengatasi zat kimia yang dapat mematikan adalah dengan cara membentuk... tehadap berbagai anti mikroba.
12. Penggunaan ... dengan dosis yang tidak tepat dapat berbahaya terhadap pasien, karena penyakit yang ada di dalamtubuhnya membentuk kekebalan / resistensi terhadap obat tersebut. 
13. Limbah sisa hasil amputasi merupakan salah satu contoh limbah ... 
14. Nama lain dari demam nifas... 
15. Jika luka yag tidak segera dibersihkan dan ditangani dengan baik di hawatirkan akan terjadi ... oleh mikroba.




Soal Latihan 2 :



LATIHAN SOAL II STERILISASI DAN DESINFEKTAN

1.     Salah satu antiseptik kimia yang mampu melarutakan lemak...
2.    Pengunaan deterjen untuk mencuci pakaian dapat mengilangkan noda kotor di pakaian karena terjadinya ikatan antara molekul organik nonpolar ... dengan ...
3.    Salah satu ciri desinfektan adalah mudah ... sehingga ventilasi dan penyimpanannya harus diperhatikan
4.    Larutan yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi pada mata bayi yang baru lahir adalah...
5.    Beberapa alat di rumah sakit khususnya plastik (kateter, alat optik, dll) dapat dibersihkan dengan mudah dengan menggunakan... 
6.    Larutan formalin, jika dipanas akan membentuk uap yang disebut ... 
7.    Cara uji untuk mengukur pertumbuhan mikroba dalam suatu antiseptik yang akan dipasarkan biasanya digunakan cara ... 
8.    Disebut apakah suhu pada saat suspensi dari organisme yang telah di sterilkan di biarkan selama kurang lebih 10 menit? 
9.    Disebut apakah waktu yang diperlukan untuk mensterilkan suatu supesi organisme? 
10.  Alat yang mampu membunuh germisid oleh uap panas yang dihasilkan serta mampu menahan tekanan di atas 1 atm adalah... 
11.  Ada dua macam jenis pemanasan yaitu... 
12.  Salah satu efek negatif bagi orang yang sering terkena radiasi sinar ungu ultra adalah ...
13.  Saringan yang menggunakan tanah diatom dan porselen adalah... 
14.  Penyaringan udara selain dengan kapas dapat mengunakan ... saat praktikum yang membutuhkan lingkungan steril. 
15.  Siapakah penemu Penisilin? 
16.  Penisilin merupakan salah satu antibiotika yang mampu mempengaruhi ... dari sel bakteri.
17.  Salah satu antibiotika yang mengganggu fungsi DNA adalah mitosin yaitu dengan cara... 
18.  Antibiotik yang bekerja dengan cara mengganggu enzim, yakni dengan cara membentuk substrat yang strukturnya mirip dengan substratnya adalah ... 
19.  Pada saat kita membuat roti, sehingga mengembang di dalam oven, pada prinsipnya menggunakan... 
20. Salah satu syarat yang sifat dari antibiotik adalah bakterisid dan bukan bakteriostatik, maksudnya adalah... 

      Latihan Soal Mikrobiologi Dasar


      SOAL LATIHAN 

      1. Penemu Mikroskop sebagai alat bantu untuk melihat mikroba ditemukan oleh...
      2. Disebut teori apakah yang menyebutkan bahwa makhluk hidup dapat muncul dari benda tidak hidup?
      3. Penyakit apakah yang dapat menyebabkan seorang ibu meninggal ketika melahirkan, dan dapat ditularkan melalui bidan/dokter jika tidak steril pada proses membantu melahirkan?
      4. Proses dari tubuh / sel ketika ada benda asing yang membahayakan bagi tubuh dengan cara memakannya disebut...
      5. Pemanasan dengan cara diberika suhu tertentu hanya untuk mematikan bakteri yang tidak diinginkan disebut proses...


      SOAL Benar / Salah

      1. Teori yang menyebutkan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya disebut Abiogenesis. (   B  /  S  )
      2. Ahli kimia peneliti fermentasi adalah Louise Pasteur. (   B  /  S   )
      3. Virulensi merupakan kemampuan dari mikroorganisme untuk menimbulkan penyakit bagi inangnya. (  B  /  S   )
      4. Desinfektan biasanya lebih digunakan untuk mikroorganisme yang hidup pada benda mati, sedangkan antiseptik biasanya digunakan jika inang merupakan sel / jaringan hidup. (  B  /  S   )
      5. Penggunaan media perkembangbiakan dengan menggunakan Gelatin dianggap paling sempurna karena mampu memberikan ekstrak makanan lebih dan bentuk yang tetap dalam setiap suhu termasuk suhu inkubasi bagi mikroorganisme yang akan dikembangbiakan. (  B  /  S   )

      Zat - Zat Kemoterapetik


      ZAT-ZAT KEMOTERAPETIK

      A. SEJARAH PENEMUAN ZAT KEMOTERAPETIK
      Pada zaman sekarang ini penemuan dalam bidang kedokteran mengenai pelbagai infeksi dengan menggunakan zat kemoterapetik, misalnya saja;
      ¢  Diawali penemuan Protonsil (1935) yang mempunyai efek kuratif terhadap infeksi streptokokus.
      ¢  Penemuan kedua adalah ditemukannya antibiotik penisilin oleh Fleming (1929) dan kemudian oleh Florey (1940) mendemonstrasikan keampuhan penisilin.
      ¢  Kemudian diikuti penemuan streptomisin (1944)  dan penemuan antibiotika baru terus berjalan.

      B. ANTIBIOTIKA
      a) PENGERTIAN
      ¢  Antibiotika adalah suatu substansi kimia yang diperoleh dari berbagai spesies mikroorganisme, dalam konsentrasi rendah mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme lainnya. Antibiotika kebanyakan diperoleh dari genus Bacillus, Penicillium, dan Streptomyces

      b) SIFAT – SIFAT ANTIBIOTIK
      ü  Menghambat atau membunuh patogen tanpa merusak host
      ü  Bersifat bakterisid dan bukan bakteriostatik
      ü  Tidak menyebabkan resistensi pada kuman
      ü  Berspektrum luas
      ü  Tidak bersifat alerenik atau menimbulkan efek samping bila dipergunakan dalam jangka waktu lama
      ü  Tetap aktif dalam plasma, cairan badan atau eksudat
      ü  Larut di dalam air serta stabil;
      ü  Bactericidal level didalam tubuh cepat dicapai dan bertahan untuk waktu lama

      v  ANTIBIOTIKA YANG MEMPENGARUHI DINDING SEL
      ¢  Pada kuman, terdapat sel yang dikelilingi oleh suatu struktur dinding sel sebagai pelindung membran protoplasma dari berbagai gangguan (trauma, osmotik, atau mekanik)
      ¢  Zat yang dapat mempengaruhi dinding sel biasanya mampu merusak dinding sel atau mencegah sintesisnya, sehingga dinding selnya peka terhadap tekanan osmotik.
      CONTOH ANTIBIOTIKA:
      1) Penisilin
      Produk Penisilin biasanya diperoleh dari jamur Penicillium notatum atau kini Penicillium chrysogenum (mampu menghasilkan penisilin dalam 2x lipat)
      Penisilin ini terdapat dua macam, yaitu penisilin natural dan penisilin semisintetik.
      Penicillium notatum 

      ¢  Penisilin natural
      Menghasilkan bensil penisilin atau penisilin G. Penisilin G ini efektif terhadap kebanyakan bakteri kokus gram positif dan negatif. (kecuali enterokokus dan strain Staphylococcus aureus penghasil penisilinasa).
      Kekurangan Penisilin G adalah:
      ·         Dapat diinaktifkan oleh asam lambung
      ·         Dirusak oleh penisilinasa
      ·         Kadang menyebabkan alergi


      ¢  Penisilin Semisintetik
      Kelompok yang resisten terhadap penisilinasa adalah metisilin, kloksasilin, oksasilin dan nafsilin. Senyawa berspektrum luas, misalnya ampisilin yang tahan asam tapi peka terhadap penisilinasa dan karbenisilin yang berguna terhadap infeksi oleh Pseudomonas.

       Mekanisme KerjaPenisilin mengganggu (interfere) pembentukan dinding sel terutama  pada tahan terakhir. Penggunaan penisilin ini dapat menyebabkan terbentuknya steroplas yaitu kuman-kuman tanpa dinding sel atau kuman bentuk L.

      2) Sefalosporin
      Biasanya dihasilkan dari jamur Cephalosporum. Senyawa natural yang dihasilkan adalah Sefalosporin C, dengan struktur dan mekanisme kerja mirip dengan Penisilin. Macam sefalosporin yang banyak dipergunakan adalah sefalotin dan sefalozin, sefaloridin dan sefaleksin. Antibiotika ini bersifat bakterisid bagi kebanyakan kokus gram positif dan kuman kuman batang gram negatif. Biasanya menyebabkan reaksi hipersensitivitas tetapi tidak toksik.


      v  ANTIBIOTIKA YANG MENGGANGGU / MERUSAK MEMBRAN SEL
      ¢  Zat yang mampu mengganggu membran sel kebanyakan bersifat toksik sehingga hanya sedikit yang dipakai pada klinik.
      ¢  Membran sel ini merupakan komponen vital yang mampu mengatur proses osmotik bagi bebasnya difusi antara lingkungan luar dan dalam

      ¢  Zat antibiotika type ini mempengaruhi konsentrasi metabolit dan bahan gizi di dalam sel dan merupakan tempat berlangsungnya pernafasan dan aktivitas biosintetik tertentu.
      CONTOH ANTIBIOTIKA
      1) Polimiksin
      ¢  Kelompok polipeptida sederhana yang sukar berdifusi dan sangat toksik. Dihasilkan dari Bacillus polymyxa. Terdiri dari kelompok A, B, C, D, dan E. Biasanya yang dipakai hanya polimiksin B dan E (kolistin)
      ¢  Digunakan pada infeksi oleh Pseudomonas aeruginosa yang bisanya resisten terhadap kebanyakan antibiotika.
      2) Poliena
      ¢  Antibiotika yang menghambat organisme melalui membran yang mengandung sterol.
      ¢  Mereka aktif terhadap ragi, jamur dan sel eukariotik lainnya, tetapi tidak pada kuman prokariotik yang tidak memiliki sterol di membrannya.
      ¢  Aktivitas anti jamur disebabkan karena perubahan permeabelitas membran akibat interaksi antibiotik sterol.

      v  ANTIBIOTIKA YANG MENGGANGGU FUNGSI DNA
      ¢  Obat-obat anti mikroba yang berfungsi mengganggu / merusak struktur dan fungsi DNA biasanya bersifat toksik.
      ¢  Molekul DNA dapat melakukan duplikasi dan transkripsi, jika diganggu struktur double helix tersebut akan mempengaruhi seluruh fase pertumbuhan dan metabolisme kuman

      ¢  Contoh obatnya adalah : mitosin dan asam nalidiksat
      ¢  Cara kerja mitosin akan menghambat pembelahan sel.
      ¢  Sedangkan asam nalidiksat digunakan untuk pengobatan infeksi saluran kemih karena kuman-kuman gram negatif.

      v  ANTIBIOTIKA YANG MENGHAMBAT SINTESIS PROTEIN
      Proses Pembentukan Protein

      ¢  Sintesis protein merupakan akhir dari proses :
      1. Transkripsi atau sintesis asam ribonukleat yang DNA-dependent
      2. Translasi atau sintesis protein yang RNA-dependent
      • Contoh antibiotikanya adalah:
      1. Aktinomisin
      2. Rifampisin
      3. Streptomisin
      4. Tetrasiklin
      5. Kloramfenikol
      6. Eritromisin
      7. Klindamisin


      v  ANTAGONISMA METABOLIK
      ¢  Prosesnya mengganggu enzim-enzim bekerja. Dengan cara membentuk suatu substrat yang strukturnya mirip dengan substrat asalnya.
      ¢  Dengan adanya zat antibiotik maka proses kombinasinya akan terhalang sehingga reaksi katalitik tidak terjadi
      ¢  Biasanya penghambat ini bersifat analog dengan faktor-faktor pertumbuhan kuman (faktor organik) misalnya vitamin, asam amino, purin dan pirimidin.
      Contoh antibiotik:
      • Sulfonamida
      • Sulfon
      • p-Aminosalicylic (PAS)
      • Isoniasid

      Pengendalian Mikroba Secara Fisik


      PENGENDALIAN MIKROBA SECARA FISIK

      A. CARA MEMBUNUH DENGAN PANAS
      1) TERMINOLOGI THERMAL KILL
      ¢Thermal death point: suhu dimana suatu suspense organisme telah disterilkan setelah pemaparan selama 10 menit.
      ¢  Thermal death time: waktu yang diperlukan bagi suatu suhu tertentu untuk mensterilkan suatu suspense organisme.
      ¢  D value : waktu yang diperlukan untuk membunuh 90% dari organisme dalam suatu suspense pada suatu suhu tertentu. Suhu biasanya dinyatakan sebagai D100˚C atau D59˚F .
      ¢  Z value : jumlah derajat kenaikan suhu yang diperlukan untuk menurunkan D value sampai menjadi sepersepuluh nilai semula.
      Contoh: spora Bacillus megaterium mempunyai D100˚C = 1 menit, dan D59˚F = 10 menit, maka Z valuenya adalah 5, oleh karena menjadi sepersepuluh (dari 10 menit menjadi 1 menit), diperlukan kenaikan suhu sebanyak 5˚C (dari 95˚C - 100˚C).

      2) CARA KERJA PANAS
      Panas dapat membunuh kuman karena dapat mendenaturasi protein, terutama enzim-enzim dan membrane sel. Daya bunuh panas basah ini juga meliputi perubahan kondisi fisik daripada lemak sel. Panas kering membunuh kuman terutama karena oksidasi komponen-komponen sel. Daya bunuh panas kering tidak sebaik panas basah.
      Percobaan menunjukkan bahwa, apabila biakan kuman dalam bentuk liofil dipanasi secara kering, akan diperlukan waktu yang lama untuk membunuhnya. Akan tetapi apabila biakan tersebut dimasukkan ke dalam air mendidih, ia akan cepat mati.

      •  PEMANASAN BASAH

      a) Otoklaf (Autoclave)
      Otoklaf (Autoclave): Teknik sterilisasi menggunakan uap air disertai tekanan, yang mensterilkan adalah panas basah, dan bukan tekanannya. Setelah air dalam tangki mendidih dan terbentuk uap air maka akan dialirkan (uap air) ke ruang pensteril guna mendesak keluar semua udara di dalamnya.

      Cara Kerja :
       ¢  Mampu menahan tekanan di atas 1 atm
       ¢  Alat / bahan dimasukkan ke dalam ruangan di dalam autoclave.
       ¢  Setelah udara dalam ruangan ini digantikan oleh uap air, ditutup rapat sehingga tekanan meningkat yang akan diikuti oleh kenaika suhu.
       ¢  Tekanan didapat 1 ½ atm dan suhu 121˚C
       ¢  Dalam waktu 10-12 menit, semua bentuk hidup / spora akan mati

      b) Merebus (Boiling)
      ¢  Merebus (Boiling) : salah satu teknik disinfeksi, waktu yang dianjurkan adalah 15 menit dihitung setelah air mendidih. Sel vegetative akan dimatikan dalam waktu 5-10 menit pemaparan, tetapi spora dan virus mampu bertahan berjam-jam dengan cara ini.

      c) Pasteurisasi
      ¢  Pasteurisasi : cara disinfeksi dengan pemanasan yang ditemukan oleh Pasteur yang bertujuan untuk mengurangi jumlah mikroorganisme pembusuk (perusak).
      ¢  Awalnya digunakan untuk aggur dan dapat pula digunakan untuk susu. Pada pemanasan susu  dapat membunuh kuman-kuman pathogen dapat dibunuh (brusela, streptokokus, stafilokokus, salmonella, shigella, dan difteri) tetapi susu tidak rusak. Suhu yang digunakan pada pasteurisasi adalah sekitar 65˚C dengan waktu sekitar 30 menit.

      • PEMANASAN KERING

      a) Pembakaran (Inceneration)
      ¢  Pembakaran (Incineration): cara sterilisasi yang sangat efektif 100%, tetapi terbatas penggunaannya. Cara ini digunakan untuk mensterilkan sumber dari kuman yang dibakar hingga berpijar. Sehingga hampir bentuk hidup akan mati. Misalnya pada bangkai hewan percobaan / hewan yang terkena sumber penyakit (ayam yang terkena flu burung)

      b) Udara Panas (Hot Air Sterilization)
      ¢  Sterilisasi dengan udara panas (hot air sterilization): pemanasan dengan memanaskan udara di dalam oven, dengan benda yang ditempatkan di dalam oven dengan suhu mencapai 160-180˚C. Sterilisasi ini membutuhkan waktu selama kurang lebih 1-2 jam. Biasanya digunakan pda alat-alat gelas seperti; cawan petri, pipet, tabung reaksi, labu, dan sebagainya.
      Hot Air Sterilization / Oven

      B. RADIASI
      Radiasi Ungu Ultra (ultraviolet)
      Mikroorganisme di udara dapat di bunuh dengan penyinaran memakai sinar ungu ultra. Panjang gelombang yang membunuh mikroorganisme adalah di antara 220-290 nm; radiasi paling efektif adalah 253,7 nm.

      Faktor penghambat dari sinar ungu ultra adalah daya penetrasinya yang lemah. Untuk memperoleh hasil yang baik, maka bahan-bahan yang akan disterilkan, baik berupa cairan, gas, atau aerosol harus dilewatkan (dialirkan) atau di tempatkan langsung di bawah sinar ungu ultra dalam lapisan-lapisan yang tipis.

      Absorpsi radiasi ungu ultra menyebabkan modifikasi-modfikasi kimiawi dari nucleoprotein serta menimbulkan hubungan silang (cross linkages) antara pasangan-pasangan molekul thymin.
      Hubungan ini dapat menyebabkan salah baca dari genetic code, yang akan menghasilkan mutasi yang selanjutnya akan merusak atau memperlemah fungsi-fungsi vital organism dan kemudian akan mematikannya.
      Orang-orang yang bekerja dengan atau dekat sumber sinar ungu ultra harus memakai peralatan guna melindungi kornea mereka terhadap iritasi atau kerusakan yang mungkin bersifat permanen.

      C. PENYARINGAN
      1). MENYARING CAIRAN
      Penyaringan dilakukan dengan mengalirkan cairan atau gas melalui suatu bahan penyaringan yang memiliki pori cukup kecil untuk menahan mikroorganisme dengan ukuran tertentu. Saringan yang umum dipakai tidak dapat menahan virus. Penyaringan dilakukan untuk mensterilkan substansi yang peka terhadap panas seperti serum, solusi enzim, toksin kuman, ekstrak sel, dan sebagainya.
      Menyaring Cairan dapat dilakukan dengan berbagai filter seperti :
      v  Saringan Seitz à menggunakan bahan asbestos sebagai alat penyaringnya

      v  Saringan Berkefeld à menggunakan filter terbuat dari tanah diatomae


      v  Saringan Chamberland à terbuat dari porselen

      v  Fritted Glass Filter à terbuat dari serbuk gelas


      2. MENYARING UDARA
      ¢  Kapas à dapat digunakan sebagai penutup alat (labu, tabung) yang sudah steril agar tidak tercemar kuman. Kapas dapat ditembus oleh udara tetapi tidak oleh kuman. Tetapi kapas basah dapat ditembus oleh kuman.

      ¢  Pada saat proses penuangan cairan / pembenihan dipergunakan suatu alat yang disebut laminar flow bench (udara yang masuk disaring terlebih dahulu dengan saringan khusus). Saringan laminar flow bench ini mempunyai batas waktu pemakaian dan harus diganti dengan yang baru apabila sudah tidak berfungsi. 


      CARA PENGUJIAN ANTISEPTIK DAN DISINFEKTAN

      Water Test Kit (Reagen Fenol)

      UJI FENOL
      1. Menyiapkan berbagai pengenceran fenol dan produk yang dicoba, kemudian di campur dengan biakan bakteri. (misal Staphylococcus aureus atau Salmonella typhi)
      2. Interval 5, 10, dan 15 menit suatu jumlah tertentu dari tiap enceran diambil dan di benihkan (dieramkan selama kurang lebih 2 hari)
      3. Periksa hasil pengeraman, ditemukan tidaknya pertumbuhan mikroba.
      4. Membandingkan dengan pengenceran tertinggi test product (yg membunuh dalam waktu 10 menit, tapi tidak membunuh dalam waktu 5 menit) dibandingkan dengan fenol.
      5. Jika dimisalkan pengenceran tertinggi test product yang membunuh kuman = 1 : 200 sedangkan pengenceran fenol yang memberikan hasil sama = 1 : 90

      Hasil koefisien fenolnya adalah 200 : 90 = 2,2