Kamis, 05 April 2012

7. INFEKSI JAMUR


7. INFEKSI JAMUR

INFEKSI jamur merupakan salah satu penyakit kulit yang paling umum ditemukan di negara tropis. Infeksi jamur ini dapat menular melalui kontak langsung dengan penderita, ataupun dari barang-barang penderita seperti sisir, pakaian, dan handuk. Kebersihan diri yang buruk serta kelembaban kulit yang tinggi juga dapat meningkatkan risiko terjangkitnya infeksi jamur.

A.  Macam Infeksi Jamur
}  Menurut Dr. Arthur S. Simon, SpKK (RS Pertamina Balikpapan) www.dokterkulitku.com . Jamur terbagi menjadi:

1.  Jamur Kaki
©  Jamur kaki ini menular melalui kontak langsung, seperti berjalan tanpa menggunakan alas kaki di tempat publik.
©  Gejala infeksi jamur ini mulai terlihat di sela jari kaki, yang tampak seperti bercak keputihan (kutu air), kemudian lama kelamaan menjadi merah, timbul lepuh, basah, mengelupas dan bersisik, dengan keluhan gatal. Infeksi jamur kaki ini dapat menjalar ke sisi telapak kaki yang akan membuat kulit menjadi tebal (kapalan) dan pecah-pecah.
©  Contoh jamur : Dermatophytosis (Tinea pedis, Athele foot)

  1. Jamur Badan
©  Sedangkan jamur badan dan selangkangan biasanya menyerang badan, terutama pada lipat kulit orang yang banyak berkeringat.
©  Infeksi jamur ini ditandai dengan bercak merah seperti cincin, bersisik, dan gatal.
©  Karena jamur menyukai daerah yang lembab, maka jamur badan paling sering mengenai daerah selangkangan.
©  Contoh jamur : Tinea cruris

  1. Jamur Kuku
©  Sementara infeksi jamur kuku biasanya berhubungan dengan jamur kaki dimana telah terjadi invasi jamur kaki ke kuku.
©  Jamur kuku sulit untuk diobati dan waktu penyembuhannya lama.
©  Jamur ini pertama kali mengenai kuku jempol, terutama bila kuku sering terkena trauma dan sering terkena air.
©  Kuku yang terinfeksi jamur biasanya mengalami perubahan warna, bergelombang, rapuh, dan menebal.

  1. Jamur Kepala
©  Sedangkan jamur kepala, biasanya menyerang anak-anak.
©  Gejala awalnya berupa rambut kusam, mudah patah dan rontok, kulit kepala gatal dan bersisik.
©  Pada kasus jamur kepala yang berat, dapat timbul bisul-bisul di kepala dan dapat terjadi kebotakan yang permanen.


  1. Jamur kulit (Panu)
©  Sedangkan jamur kulit berupa panu biasanya memberikan keluhan berupa bercak-bercak putih di daerah yang tertutup pakaian,  sedikit bersisik dan terasa semakin gatal bila berkeringat.
©  Bila tidak diobati biasanya panu akan bertambah banyak dan warnanya semakin putih. Setelah diobati bercak putih tersebut secara perlahan-lahan akan kembali ke warna kulit semula, namun pada panu yang sudah lama, warna putih tersebut dapat menetap.
©  Contoh Jamur: malassezia furfur , Jamur pada lidah bayi

B.  Faktor pemicu keputihan
Pengertian umum dari keputihan adalah penyakit kelamin pada perempuan (vagina) di mana terdapat cairan berwarna putih kekuningan atau putih kekelabuan baik encer maupun kental, berbau tidak sedap dan bisa menyebabkan rasa gatal.

Penyakit gangguan alat reproduksi wanita ini bisa diakibatkan oleh beberapa hal, yaitu jamur, bakteri, virus dan parasit

Beberapa factor pemicu keputihan:
1. Jamur
©  Umumnya disebabkan oleh jamur candida albicans yang menyebabkan rasa gatal di sekitar vulva / vagina.
©  Warna cairan keputihan akibat jamur berwarna putih kekuning-kuningan dengan bau yang khas.
©  Keputihan jamur bisa diakibatkan oleh kehamilan, penggunaan pil KB, steroid, diabetes, obesitas, antibiotik, daya tahan tubuh rendah, dan lain sebagainya.

2. Bakteri
©  Biasanya diakibatkan oleh bakteri gardnerella dan keputihannya disebut bacterial vaginosis dengan ciri-ciri cairannya encer dengan warna putih keabu-abuan beraroma amis.
©  Keputihan akibat bakteri biasanya muncul saat kehamilan, gonta-ganti pasangan, penggunaan alat KB spiral atau iud dan lain sebagainya.
3. Virus
©  Keputihan yang diakibatkan oleh virus biasanya bawaan dari penyakit hiv/aids, condyloma, herpes dan lain-lain yang bisa memicu munculnya kanker rahim.
©  Keputihan virus herpes menular dari hubungan seksual dengan gejala ada luka melepuh di sekeliling liang vagina dengan cairan gatal dan rasanya panas.
©  Sedangkan condyloma memiliki ciri gejala ada banyak kutil tubuh dengan cairan yang bau yang sering menyerang ibu hamil.

4. Parasit
©  Keputihan akibat parasit diakibatkan oleh parasit trichomonas vaginalis yang menular dari kontak seks / hubungan seks dengan cairan yang berwarna kuning hijau kental dengan bau tidak enak dan berbusa.
©  Kadang bisa gatal dan membuat iritasi.
©  Parasit keputihan ini bisa menular lewat tukar-menukar peralatan mandi, pinjam-meninjam pakaian dalam, menduduki kloset yang terkontaminasi, dan lain sebagainya.

C.  Infeksi Jamur pada wanita
Infeksi akibat jamur dapat terjadi pada setiap perempuan yang mengalami pengalaman infeksi jamur pada vagina yang sakit dan tidak nyaman, dan jamur adalah penghuni daerah genital yang sebenarnya.
Sejumlah kecil jamur hidup dalam kulit dan dalam vagina sampai mengalami pertumbuhan setelah mengalami rangsangan, yang menyebabkan infeksi. Infeksi jamur relatif kurang berbahaya dan jarang melemahkan, tetapi jamur dapat mengiritasi lebih dari satu kali.
Tanda-tanda petunjuk antara lain penebalan, putih, dadih seperti kotoran, peradangan, dan sakit selama buang air kecil dan atau hubungan seksual.
Semua perempuan dapat terkena infeksi jamur. Infeksi yang terjadi di sekitar vagina dapat dengan mudah disembuhkan dengan cream-cream yang tersedia di apotek-apotek seperti Monistat atau Gyne-Lotrimin. Infeksi yang lebih lama, biasanya menjalar pada vagina bagian luar. Ini memerlukan obat resep anti jamur dari dokter.
Lelaki dapat juga terkena infeksi jamur, umumnya terjadi pada bagian penis. Tetapi infeksi lebih sering terjadi pada perempuan, lelaki dan perempuan yang memiliki diabetes dan HIV.
Meskipun, pada perempuan tidak ada penyakit yang lebih umum selain infeksi jamur. Penyakit ini menunjukkan ketidakseimbangan dalam bakteri vagina.

D.  Teknik pencegahan Jamur
Bagaimana cara terbebas dari infeksi-infeksi ini?
Teknik pencegahan yang paling biasa dilakukan adalah dengan mengeringkan bagian pantat dan daerah sekitar kemaluan setelah mandi. Meskipun, menurut Laxmi V. Baxi, M.D wakil ketua jurusan gynekologi pada Colimbia Presbyterian Medical CenterNew York, kunci untuk menghindari infeksi jamur yaitu menjauhkan vagina dari kelembaban.

Untuk mencegah infeksi jamur dan mengurangi gejala, Baxi merekomendasikan sebagai berikut:
1)    Pakailah celana dalam yang terbuat dari cotton.
2)   Hindari celana panjang dan celana pendek yang ketat.
3)   Ganti pakaian segera setelah berolahraga.
4)   Lepaskan pakaian renang yang basah setelah anda berenang.
5)   Hindari makanan yang banyak mengandung gula (gula akan menumbuhkan jamur sehingga perempuan yang sedang melakukan pengobatan harus mengubah pola makannya).
6)   Mengganti pembalut sesering mungkin.
7)   Menahan diri dari aktivitas seksual ketika sedang diagnosa infeksi jamur; hubungan seks akan meningkatkan infeksi.
8)   Jangan gunakan sprai kesehatan wanita, produk ini dapat mengubah keseimbangan pH dalam vagina, yang dapat memicu infeksi.

6. KAPANG LENDIR


6. KAPANG LENDIR

©  Merupakan mikroorganisme heterogen
©  Mempunyai ciri seperti binatang dan tumbuhan.
©  Ciri binatangnya ketika fase vegetatif / somatik aseluler dan merayap
©  Ciri seperti tumbuhan reproduksinya dengan spora

©  Tipe kapang lendir
o  K.L. Sejati (Myxomycetes)
o  K.L. Endoparasit (Plasmodiophoromycetes)
o  K.L. Jaring (Labyrinthulales)
o  K.L. Selular (Acraciales) 

5. KLASIFIKASI


5. KLASIFIKASI

Berdasarkan pada ciri-ciri spora seksual dan tubuh buah selain tahap-tahap seksual dalam hidupnya. Cendawan yang diketahui tingkat seksualnya disebut cendawan Perfek / sempurna. Cendawan yang belum diketahui disebut Imperfek / tidak sempurna (Deuteromycetes / Fungi Imerfekti).

1) Divisi Zygomycotina
Divisi Zygomycotina, mempunyai ciri:
v Hidup saprofit, misalnya pada roti, nasi, tempe, dan bahan makanan lain. Ada juga yang hidup parasit, misalnya penyebab penyakit busuk pada ubi jalar dan murbei.
v Terdiri atas hifa-hifa, ada yang bersekat melintang ada juga yang tidak. Hifa bercabang banyak dinding selnya mengandung kitin
v Dalam siklus hidupnya mengalami pembentukan struktur dorman bersifat sementara, yang disebut zigospora.
v Bereproduksi secara aseksual dan seksual.
©  Secara aseksual: benang hifa yang merupakan sporangiofor (pembawa sporangium) terbentuk spora aseksual, yang kemudian pecah sehingga tersebar oleh angin.
©  Secara seksual: hifa positif dan hifa negative dari dua individu yang berbeda bertemu, kemudian terbentuk zigospora. Zigospora yang berdinding tebal kemudian mengalami masa dormansi, untuk selanjutnya berkecambah dan inti selnya mengalami meiosis sehingga tumbuh hifa haploid.

2) Divisi Ascomycotina
Ascomycotina memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
v Jamur ini ada yang hidup saprofit, parasit dan ada juga yang bersimbiosis
©  Ascomycotina saprofit: dapat dimanfaatkan untuk pembuatan tempe, kecap, oncom, roti. Jamur ini ada juga yang dapat menghasilkan antibiotika, seperti penisilin dan streptomisin.
©  Ascomycotina parasit: dapat menimbulkan penyakit bagi manusia, tumbuhan ataupun hewan. Saccharomyces menyebabkan epitel mulut pada anak-anak, disebut saccharomycosis.
©  Ascomycotina bersimbiosis: dengan ganggang biru membentuk lumut kerak.
v Reproduksi aseksual dengan kuncup, fragmentasi dan konidia; sedangkan reproduksi seksual dengan menghasilkan spora askus.

Beberapa anggota Ascomicotyna yang dikenal, antara lain adalah sebagai berikut:
1.   Saccharomyces:
©  Merupakan jamur bersel satu.
©  Hidup saprofit dan banyak digunakan dalam pembuatan tape, alcohol, roti atau bir
©  Digunakan untuk mengembangkan roti

2. Neurospora:
©  Dapat digunakan dalam pembuatan oncom
©  Digunakan dalam penelitian genetika
3. Penicillium:
©  Hidup saprofit pada roti, kentang, kacang atau makanan lainnya.
©  Konidianya berwarna hijau kebiruan
©  Menghasilkan zat antibiotika yang disebut penisilin
4. Tricoderma:
©  Menghasilkan enzim selulase, yaitu enzim yang dapat menguraikan selulosa
©  Jamur ini sering dipelihara untuk diambil enzimnya dan diuraikan.

3) Divisi Basidiomycotina
a) Basidiomycotina mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
©  Jamur ini umumnya merupakan makroskopik, dapat dilihat karena ukurannya besar
©  Banyak ditemukan di pohon atau di tanah, terutama pada musim hujan
©  Bentuk tubuh buahnya kebanyakan seperti payung
©  Ada yang dibudidayakan, seperti jamur merang yang merupakan makanan bergizi tinggi. Tetapi, jamur ini ada juga yang mengandung racun mematikan misalnya Amanita.
©  Menghasilkan spora basidium dari reproduksi seksualnya
©  Reproduksi aseksual dengan konidia
©  Hifa bersekat melintang, monokariotik, atau dikariotik
b) Daur hidup Basidiomycotina
©  Hifa tumbuh dari konidium atau dari spora basidium. Hifa jamur yang berbeda, yaitu jenis (+) dan jenis (-) bertemu satu sama lain.
©  Hifa (+) pindah ke hifa (-) sehingga hifa mengandung dua inti (dikariotik).
©  Sel dikariotik tumbuh menjadi hifa baru.
©  Dari hifa baru terbentuk miselium, yang kemudian muncul tubuh buah (basidiokarp) yang bentuknya seperti payung atau bentuk lain.
©  Tubuh buah menghasilkan basidium. Di dalam basidium, dua buah inti melebur menjadi satu dengan 2n kromosom (diploid). Kemudian, inti diploid membelah secara meiosis menghasilkan 4 (empat) spora basidium yang haploid.
c) Contoh-contoh jamur basidiomycotina
©  Volvariella volvaceae (jamur merang); banyak dibudidayakan untuk masakan
©  Auricularia polytricha (jamur kuping); hidup saprofit pada kayu lapuk, warnanya coklat kehitaman dan sering dipakai untuk sup.
©  Pleurotes (jamur kayu); tumbuh di kayu lapuk dan dapat dimakan.
©  Amanita phalloides (jamur beracun); hidup di tanah dan berwarna putih atau merah.
©  Exobasidium vexans; hidup parasit pada tanah the
©  Corticium salmonella (jamur upas); hidup parasit pada batang pohon buah-buahan dan karet.


4) Divisi Deuteromycotina
a) Deuteromycotina mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
©  Deuteromycotina atau “jamur tak tentu” bukan penggolongan yang sesungguhnya (bukan takson). Jamur ini belum diketahui cara reproduksi seksualnya.
©  Golongan jamur ini bila diketahui menghasilkan askus akan dimasukkan ke dalam Ascomycotina, dan bila menghasilkan basidium akan dimasukkan ke dalam Basidiomycotina.
b) Contoh-contoh Deuteromycotina yang menyebabkan berbagai penyakit:
©  Tinea versicolor: penyebab panu
©  Epidermophyton floocossum: penyebab penyakit kaki atlet
©  Aspergillus fumigates: penyebab infeksi saluran pernafasan manusia
©  Epidermophyton floocossum
©  Ciri-ciri utama yang terpilih bagi kelas cendawan

4. FISIOLOGI


4.  FISIOLOGI

Cendawan dapat hidup di tempat yang mengandung gula tinggi dimana bakteri tidak dapat hidup (dengan menguraikan karbon). Contoh: pada selai, manisan, dll
Khamir dapat hidup secara aerobik dan anaerobic. Kapang hanya dapat hidup secara aerobik saja (mikroorganisme aerobik sejati)

Berdasarkan suhu:
          Saprofitik = 22 - 30˚C
          Parasit / Patogenik = 30 – 37˚C
          Kadang 0˚C pada sayuran yang disimpan di tempat dingin

Substrat yang baik/bagus bagi cendawan adalah bahan yang mengandung pepton 

3. REPRODUKSI


3. REPRODUKSI

Reproduksi Jamur Uni seluler
1)    Aseksual, yaitu dengan membentuk kuncup
2)   Seksual, yaitu dengan membentuk spora askus
Reproduksi Jamur Multiseluler
1)    Aseksual, yaitu dengan:
·         Fragmentasi (memutuskan benang hifa)
·         Membentuk spora aseksual (zoospore, endospora, dan konidia)
2)   Seksual, yaitu dengan membentuk inti jantan dan inti betina, yaitu kemudian membentuk spora askus atau spora basidium
v  Reproduksi secara aseksual
1.     Konidiospora / Konidium
2.    Sporangiospora
3.    Oidium
4.    Blastospora
5.    Klamidospora


v  Reproduksi Seksual
1.     Askospora
2.    Basidiospora
3.    Zigospora
4.    Oospora