Kamis, 05 April 2012

5. KLASIFIKASI


5. KLASIFIKASI

Berdasarkan pada ciri-ciri spora seksual dan tubuh buah selain tahap-tahap seksual dalam hidupnya. Cendawan yang diketahui tingkat seksualnya disebut cendawan Perfek / sempurna. Cendawan yang belum diketahui disebut Imperfek / tidak sempurna (Deuteromycetes / Fungi Imerfekti).

1) Divisi Zygomycotina
Divisi Zygomycotina, mempunyai ciri:
v Hidup saprofit, misalnya pada roti, nasi, tempe, dan bahan makanan lain. Ada juga yang hidup parasit, misalnya penyebab penyakit busuk pada ubi jalar dan murbei.
v Terdiri atas hifa-hifa, ada yang bersekat melintang ada juga yang tidak. Hifa bercabang banyak dinding selnya mengandung kitin
v Dalam siklus hidupnya mengalami pembentukan struktur dorman bersifat sementara, yang disebut zigospora.
v Bereproduksi secara aseksual dan seksual.
©  Secara aseksual: benang hifa yang merupakan sporangiofor (pembawa sporangium) terbentuk spora aseksual, yang kemudian pecah sehingga tersebar oleh angin.
©  Secara seksual: hifa positif dan hifa negative dari dua individu yang berbeda bertemu, kemudian terbentuk zigospora. Zigospora yang berdinding tebal kemudian mengalami masa dormansi, untuk selanjutnya berkecambah dan inti selnya mengalami meiosis sehingga tumbuh hifa haploid.

2) Divisi Ascomycotina
Ascomycotina memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
v Jamur ini ada yang hidup saprofit, parasit dan ada juga yang bersimbiosis
©  Ascomycotina saprofit: dapat dimanfaatkan untuk pembuatan tempe, kecap, oncom, roti. Jamur ini ada juga yang dapat menghasilkan antibiotika, seperti penisilin dan streptomisin.
©  Ascomycotina parasit: dapat menimbulkan penyakit bagi manusia, tumbuhan ataupun hewan. Saccharomyces menyebabkan epitel mulut pada anak-anak, disebut saccharomycosis.
©  Ascomycotina bersimbiosis: dengan ganggang biru membentuk lumut kerak.
v Reproduksi aseksual dengan kuncup, fragmentasi dan konidia; sedangkan reproduksi seksual dengan menghasilkan spora askus.

Beberapa anggota Ascomicotyna yang dikenal, antara lain adalah sebagai berikut:
1.   Saccharomyces:
©  Merupakan jamur bersel satu.
©  Hidup saprofit dan banyak digunakan dalam pembuatan tape, alcohol, roti atau bir
©  Digunakan untuk mengembangkan roti

2. Neurospora:
©  Dapat digunakan dalam pembuatan oncom
©  Digunakan dalam penelitian genetika
3. Penicillium:
©  Hidup saprofit pada roti, kentang, kacang atau makanan lainnya.
©  Konidianya berwarna hijau kebiruan
©  Menghasilkan zat antibiotika yang disebut penisilin
4. Tricoderma:
©  Menghasilkan enzim selulase, yaitu enzim yang dapat menguraikan selulosa
©  Jamur ini sering dipelihara untuk diambil enzimnya dan diuraikan.

3) Divisi Basidiomycotina
a) Basidiomycotina mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
©  Jamur ini umumnya merupakan makroskopik, dapat dilihat karena ukurannya besar
©  Banyak ditemukan di pohon atau di tanah, terutama pada musim hujan
©  Bentuk tubuh buahnya kebanyakan seperti payung
©  Ada yang dibudidayakan, seperti jamur merang yang merupakan makanan bergizi tinggi. Tetapi, jamur ini ada juga yang mengandung racun mematikan misalnya Amanita.
©  Menghasilkan spora basidium dari reproduksi seksualnya
©  Reproduksi aseksual dengan konidia
©  Hifa bersekat melintang, monokariotik, atau dikariotik
b) Daur hidup Basidiomycotina
©  Hifa tumbuh dari konidium atau dari spora basidium. Hifa jamur yang berbeda, yaitu jenis (+) dan jenis (-) bertemu satu sama lain.
©  Hifa (+) pindah ke hifa (-) sehingga hifa mengandung dua inti (dikariotik).
©  Sel dikariotik tumbuh menjadi hifa baru.
©  Dari hifa baru terbentuk miselium, yang kemudian muncul tubuh buah (basidiokarp) yang bentuknya seperti payung atau bentuk lain.
©  Tubuh buah menghasilkan basidium. Di dalam basidium, dua buah inti melebur menjadi satu dengan 2n kromosom (diploid). Kemudian, inti diploid membelah secara meiosis menghasilkan 4 (empat) spora basidium yang haploid.
c) Contoh-contoh jamur basidiomycotina
©  Volvariella volvaceae (jamur merang); banyak dibudidayakan untuk masakan
©  Auricularia polytricha (jamur kuping); hidup saprofit pada kayu lapuk, warnanya coklat kehitaman dan sering dipakai untuk sup.
©  Pleurotes (jamur kayu); tumbuh di kayu lapuk dan dapat dimakan.
©  Amanita phalloides (jamur beracun); hidup di tanah dan berwarna putih atau merah.
©  Exobasidium vexans; hidup parasit pada tanah the
©  Corticium salmonella (jamur upas); hidup parasit pada batang pohon buah-buahan dan karet.


4) Divisi Deuteromycotina
a) Deuteromycotina mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
©  Deuteromycotina atau “jamur tak tentu” bukan penggolongan yang sesungguhnya (bukan takson). Jamur ini belum diketahui cara reproduksi seksualnya.
©  Golongan jamur ini bila diketahui menghasilkan askus akan dimasukkan ke dalam Ascomycotina, dan bila menghasilkan basidium akan dimasukkan ke dalam Basidiomycotina.
b) Contoh-contoh Deuteromycotina yang menyebabkan berbagai penyakit:
©  Tinea versicolor: penyebab panu
©  Epidermophyton floocossum: penyebab penyakit kaki atlet
©  Aspergillus fumigates: penyebab infeksi saluran pernafasan manusia
©  Epidermophyton floocossum
©  Ciri-ciri utama yang terpilih bagi kelas cendawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tempat komentar ini digunakan untuk:

1. Memberikan kritik / saran yang bersifat membangun untuk kelancaran dan peningkatan blog ini.

2. Mengajukan pertanyaan, jika ada materi yang tidak jelas atau belum paham. (hanya di jawab jika penulis mampu dan mempunyai ilmu mengenai yang ditanyakan)

3. Share informasi tambahan dari pembaca

Terimakasih...