Senin, 14 Februari 2011

Sejarah Mikrobiologi - Generasi Abiogenesis dan Biogenesis


2) Generasi Spontaneae (Abiogenesis) dan Biogenesis


ž  Pada awalnya ada yang menduga bahwa jasad renik itu muncul hasil dari dekomposisi jaringan tumbuhan atau hewan yang mati. Dengan kata lain mereka mengira bahwa organisme hidup berasal dari bahan mati yang mengalami penghancuran. Konsepsi ini menyatakan bahwa: Kehidupan berasal dari bahan mati / generasi spontan / abiogensis (abio = tidak hidup ; genesis = asal)

ž  Contoh Biogenesis:
- Bayi manusia berasal dari manusia, dilahirkan dari seorang wanita
- Bayi hewan berasal dari hewan, misal anak kucing berasal dari induk kucing betina
- Bibit tanaman / biji berasal dari tanaman dewasa, misal mangga berasal dari bunga mangga yang berubah menjadi buah.

 Contoh abiogenesis:
-          Tikus berasal dari jerami yang disimpan digudang --> jaman dahulu orang banyak menemukan tikus berasal dari gudang jerami.
-          Katak berasal dari air hujan --> katak biasanya muncul ketika musim hujan
-          Cacing berasal dari tanah --> cacing biasa keluar dari tanah
-          Belatung berasal dari daging --> belatung biasanya terdapat paa daging yang membusuk

Bagi teori yang menyatakan bahwa benda hidup dapat bermula secara spontan (Abiogenesis), banyak sekali pendukung dan penentangnya.
Penelitian Abiogenesis: dilakukan oleh John Needham (1713 – 1781) dengan penelitian menggunakan daging yang dimasak kemudian ditemukan mikroorganisme yang berkesimpulan bahwa jasad renik tersebut berasal dari daging.
žPenelitian Biogenesis: pada saat yang bersamaan banyak para peneliti lain yang mencoa berusaha meneliti kembali dan membuktikan bahwa teori Abiogenesis itu tidak tepat. Ada beberapa penelitian yang dilakukan. Diantaranya adalah berikut: 
v  Percobaan pertamaLazzaro Spalanzani (1729 – 1799) melakukan usaha membuktikan abiogenesis itu tidak benar. Beliau mendidihkan kaldu daging, kemudian larutan tersebut disimpan dalam labu dan ditutup rapat-rapat. Penutupan dilakukan untuk mencegah mikroorganisme yang bersama debu di udara masuk ke dalam labu.
Atas : Penelitian John Needham
Bawah : Penelitian Lazzaro Spalanzani

ü  Tetapi percobaan pertama tersebut tidak dapat meyakinkan Needham, karena setiap makhluk hidup memerlukan udara (Oksigen) untuk bernafas. Maka Needham menolak percobaan pertama yang dilakukan oleh Spalanzani karena pada percobaan tersebut tidak ada udara. Sehingga menurut Needham (yang berpaham Abiogenesis) mikroba yang berasal dari kaldu pasti mati karena tidak ada udara.
v  Percobaan kedua : dilakukan oleh Franz Schulze (1815 – 1873) dan Theodor Schwan (1810 – 1882) melewatkan udara melewati larutan asam pekat kedalam labu berisi daging yang dididihkan, hasilnya tidak ada mikroba.
v  Percobaan ketiga : Schroder dan von Dusch melakukan percobaan dengan melewatkan udara ke dalam tabung yang berisi kapas.
v  Percobaan keempat : John Tyndall (awal 1870an) menciptakan kotak bebas debu dan menempatkan kaldu-kaldu yang steril didalamnya. Udara lewat melalui leher angsa sehingga debu terhambat masuk. Hasilnya menjelaskan bahwa mikroba terbawa oleh partikel-partikel debu.
v  Percobaan kelima : Louis Pasteur (1822 – 1895) ahli kimia yang tertarik pada pembuatan anggur dan perubahan-perubahan yang terjadi selama proses fermentasi. Sehingga mendorongnya ikut berdebat tentang generasi spontan. Fermentasi terjadi karena enzim, yakni zat yang dihasilkan sel hidup yang menyebabkan berlangsungnya reaksi-reaksi kimiawi tertentu.
ü  Pasteur menentang konsepsi generasi spontan dan ia menyadari bahwa kemajuan dalam penelitian tentang fermentasi tidak akan lancar sebelum konsepsi tersebut dapat dipatahkan.
ü  Pasteur  terlibat dalam perdebatan dengan lawan-lawannya. Kemudian Felix-Archimede Pouchet (naturalis perancis, pendukung generasi spontan) mengeluarkan laporan mengenai data-data pembuktian. Sehingga Pasteur mencari cara cerdik.
ü  Cara yang dilakukan oleh Pasteur adalah dengan cara:
-          Menyiapkan larutan nutrien dalam labu
-          Dilengkapi dengan lubang panjang dan sempit berbentuk leher angsa
-          Kemudian dipanaskan larutan nutrien tersebut dan udara, tanpa perlakuan dan tanpa disaring dan udara beas keluar masuk
Hasil akhirnya tidak ada mikroba di dalam labu berleher angsa tersebut karena partikel-partikel debu yang mengandung mikrba tidak mencapai larutan nutrien karena terhambat dan mengendap pada bagian tabung leher angsa yang berbetuk huruf U.
Labu berleher angsa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tempat komentar ini digunakan untuk:

1. Memberikan kritik / saran yang bersifat membangun untuk kelancaran dan peningkatan blog ini.

2. Mengajukan pertanyaan, jika ada materi yang tidak jelas atau belum paham. (hanya di jawab jika penulis mampu dan mempunyai ilmu mengenai yang ditanyakan)

3. Share informasi tambahan dari pembaca

Terimakasih...