MACAM – MACAM ANTISEPTIK DAN DESINFEKTAN
ü Halogen à membunuh sel hidup dengan merusak membran dan menginaktifkan enzim-enzim
ü Yodium à dapat menyebabkan iritasi lokal pada kulit
ü Klorin à menghilangkan bau
ü Alkohol à mendenaturasi protein dengan jalan dehidrasi dan melarutkan lemak
ü Fenol à mempresipitasikan protein secara aktif
ü Peroksida Hidrogen à
ü Zat Warna
ü Deterjen à dapat berikatan dengan air dan molekul organik nonpolar.
ü Aldehida à mendenaturasi protein
Yang harus diperhatikan pada disinfeksi kimia
1. 1. Rongga (space) yang cukup diantara alat-alat yang didisinfeksi, sehingga seluruh permukaan alat-alat tersebut dapat berkontak dengan desinfektan.
2. 2. Sebaiknya disinfektan yang dipakai bersifat membunuh (germisid)
3. 3. Waktu (lamanya) disinfeksi harus tepat, alat-alat yang disinfeksi jangan diangkat sebelum waktunya.
4. 4. Solusi yang biasa dipakai untuk membunuh spora kuman biasanya bersifat sangat mudah menguap sehingga ventilasi ruangan perlu diperhatikan.
5. 5. Pengenceran disinfektan harus sesuai dengan yang dianjurkan, dan setiap kali harus dibuat pengenceran baru. Disinfektan yang sudah menunjukkan tanda-tanda pengeruhan atau pengendapan harus diganti dengan yang baru.
6. 6. Sebaiknya menyediakan hand lotion untuk merawat tangan setelah berkontak dengan disinfektan.
B. LOGAM
Logam berat dapat berperan sebagai antimikroba karena dapat mempresipitasikan enzim-enzim / protein esensial dalam sel. Daya anti mikrobanya disebut sebagai daya oligodinamik. Logam yang digunakan biasanya:
1) Hg (raksa)
¢ HgCl2 pernah merupakan desinfektan yang populer, tapi kini sudah usang dan tidak bermanfaat karena dapat diinaktifkan oleh bahan organik.
¢ Senyawa Hg organik efektif untuk mengobati luka-luka kecil (ringan) dan sebagai preservatif di dalam serum dan vaksin.
2) Ag (perak)
¢ Pada konsentrasi 1%, AgNO3 biasa dipergunakan untuk mencegah kemungkinan terjadinya infeksi gonokokus pada mata bayi yang baru lahir.
¢ Untuk selama beberapa tahun, penggunaan AgNO3 telah diganti dengan Penisilin. Tetapi peningkatan resistensi kuman terhadap penisilin menyebabkan AgNO3 dipakai kembali.
3) Ar (Arsen)
¢ Arsen pernah terkenal sebagai obat pertama untuk sifilis, dan kini masih dipergunakan dalam pengobatan infeksi oleh protozoa.
Penderita Sifilis |
4) Zn (Seng / timah)
¢ Dalam bentuk pasta, dipakai untuk mengobati infeksi karena kuman atau jamur.
C. GAS
1) Oksida Etilen (ETO)
¢ Oksida etilen merupakan gas yang sangat eksplosif dan larut dalam air.
¢ Untuk sterilisasi diperlukan pemaparan semalam terhadap ETO 12% pada suhu 60%.
¢ Konsentrasi maksimum untuk manusia adalah 50mg/L.
¢ ETO dapat meninggalkan residu yang iritatif untuk jaringan.
¢ Prosedurnya lambat, makan waktu dan alatnya mahal.
¢ Keuntungan : mudah menembus plastik dan mensterilkan isi bungkusan-bungkusan (packing)
¢ Contoh alat-alat yang dapat disterilkan: alat optik, kateter, komponen-komponen heart lung machine, arterial heart valves, dan juga bantal/kasur/sepatu.
Heart Lung Machine |
Penggunaan kateter |
2) Uap Formaldehid
¢ Uap formaldehid dapat bermanfaat dalam bentuk gas.
¢ Dalam bentuk cair (formalin = larutan formaldehid 37% dalam air) jika dipanaskan akan menjadi uap formaldehid.
¢ Uap formaldehid ini merupakan disinfektan sangat efektif bagi alat-alat yang tercemar dengan spora atau Mycobacterium tuberculosis.
3) Beta-propiolakton (BPL)
¢ Biasanya stabil pada suhu dibawah titik beku, jika di uapkan dalam suhu kamar atau dalam lingkungan yang lembab dapat menjadi pensteril yang sangat kuat.
¢ Dalam bentuk cair digunakan untuk mensterilkan vaksin, jaringan dan sera. Tapi bentuk cair ini bersifat karsinogenik.
¢ Dalam bentuk uap bersifat relatif non toksik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tempat komentar ini digunakan untuk:
1. Memberikan kritik / saran yang bersifat membangun untuk kelancaran dan peningkatan blog ini.
2. Mengajukan pertanyaan, jika ada materi yang tidak jelas atau belum paham. (hanya di jawab jika penulis mampu dan mempunyai ilmu mengenai yang ditanyakan)
3. Share informasi tambahan dari pembaca
Terimakasih...