ZAT-ZAT KEMOTERAPETIK
A. SEJARAH PENEMUAN ZAT KEMOTERAPETIK
Pada zaman sekarang ini penemuan dalam bidang kedokteran mengenai pelbagai infeksi dengan menggunakan zat kemoterapetik, misalnya saja;
¢ Diawali penemuan Protonsil (1935) yang mempunyai efek kuratif terhadap infeksi streptokokus.
¢ Penemuan kedua adalah ditemukannya antibiotik penisilin oleh Fleming (1929) dan kemudian oleh Florey (1940) mendemonstrasikan keampuhan penisilin.
¢ Kemudian diikuti penemuan streptomisin (1944) dan penemuan antibiotika baru terus berjalan.
B. ANTIBIOTIKA
a) PENGERTIAN
¢ Antibiotika adalah suatu substansi kimia yang diperoleh dari berbagai spesies mikroorganisme, dalam konsentrasi rendah mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme lainnya. Antibiotika kebanyakan diperoleh dari genus Bacillus, Penicillium, dan Streptomyces
b) SIFAT – SIFAT ANTIBIOTIK
ü Menghambat atau membunuh patogen tanpa merusak host
ü Bersifat bakterisid dan bukan bakteriostatik
ü Tidak menyebabkan resistensi pada kuman
ü Berspektrum luas
ü Tidak bersifat alerenik atau menimbulkan efek samping bila dipergunakan dalam jangka waktu lama
ü Tetap aktif dalam plasma, cairan badan atau eksudat
ü Larut di dalam air serta stabil;
ü Bactericidal level didalam tubuh cepat dicapai dan bertahan untuk waktu lama
v ANTIBIOTIKA YANG MEMPENGARUHI DINDING SEL
¢ Pada kuman, terdapat sel yang dikelilingi oleh suatu struktur dinding sel sebagai pelindung membran protoplasma dari berbagai gangguan (trauma, osmotik, atau mekanik)
¢ Zat yang dapat mempengaruhi dinding sel biasanya mampu merusak dinding sel atau mencegah sintesisnya, sehingga dinding selnya peka terhadap tekanan osmotik.
CONTOH ANTIBIOTIKA:
1) Penisilin
Produk Penisilin biasanya diperoleh dari jamur Penicillium notatum atau kini Penicillium chrysogenum (mampu menghasilkan penisilin dalam 2x lipat)
Penisilin ini terdapat dua macam, yaitu penisilin natural dan penisilin semisintetik.
Penicillium notatum |
¢ Penisilin natural
Menghasilkan bensil penisilin atau penisilin G. Penisilin G ini efektif terhadap kebanyakan bakteri kokus gram positif dan negatif. (kecuali enterokokus dan strain Staphylococcus aureus penghasil penisilinasa).
Kekurangan Penisilin G adalah:
· Dapat diinaktifkan oleh asam lambung
· Dirusak oleh penisilinasa
· Kadang menyebabkan alergi
¢ Penisilin Semisintetik
Kelompok yang resisten terhadap penisilinasa adalah metisilin, kloksasilin, oksasilin dan nafsilin. Senyawa berspektrum luas, misalnya ampisilin yang tahan asam tapi peka terhadap penisilinasa dan karbenisilin yang berguna terhadap infeksi oleh Pseudomonas.
2) Sefalosporin
Biasanya dihasilkan dari jamur Cephalosporum. Senyawa natural yang dihasilkan adalah Sefalosporin C, dengan struktur dan mekanisme kerja mirip dengan Penisilin. Macam sefalosporin yang banyak dipergunakan adalah sefalotin dan sefalozin, sefaloridin dan sefaleksin. Antibiotika ini bersifat bakterisid bagi kebanyakan kokus gram positif dan kuman kuman batang gram negatif. Biasanya menyebabkan reaksi hipersensitivitas tetapi tidak toksik.
v ANTIBIOTIKA YANG MENGGANGGU / MERUSAK MEMBRAN SEL
¢ Zat yang mampu mengganggu membran sel kebanyakan bersifat toksik sehingga hanya sedikit yang dipakai pada klinik.
¢ Membran sel ini merupakan komponen vital yang mampu mengatur proses osmotik bagi bebasnya difusi antara lingkungan luar dan dalam
¢ Zat antibiotika type ini mempengaruhi konsentrasi metabolit dan bahan gizi di dalam sel dan merupakan tempat berlangsungnya pernafasan dan aktivitas biosintetik tertentu.
CONTOH ANTIBIOTIKA
1) Polimiksin
¢ Kelompok polipeptida sederhana yang sukar berdifusi dan sangat toksik. Dihasilkan dari Bacillus polymyxa. Terdiri dari kelompok A, B, C, D, dan E. Biasanya yang dipakai hanya polimiksin B dan E (kolistin)
¢ Digunakan pada infeksi oleh Pseudomonas aeruginosa yang bisanya resisten terhadap kebanyakan antibiotika.
2) Poliena
¢ Antibiotika yang menghambat organisme melalui membran yang mengandung sterol.
¢ Mereka aktif terhadap ragi, jamur dan sel eukariotik lainnya, tetapi tidak pada kuman prokariotik yang tidak memiliki sterol di membrannya.
¢ Aktivitas anti jamur disebabkan karena perubahan permeabelitas membran akibat interaksi antibiotik sterol.
v ANTIBIOTIKA YANG MENGGANGGU FUNGSI DNA
¢ Obat-obat anti mikroba yang berfungsi mengganggu / merusak struktur dan fungsi DNA biasanya bersifat toksik.
¢ Molekul DNA dapat melakukan duplikasi dan transkripsi, jika diganggu struktur double helix tersebut akan mempengaruhi seluruh fase pertumbuhan dan metabolisme kuman
¢ Contoh obatnya adalah : mitosin dan asam nalidiksat
¢ Cara kerja mitosin akan menghambat pembelahan sel.
¢ Sedangkan asam nalidiksat digunakan untuk pengobatan infeksi saluran kemih karena kuman-kuman gram negatif.
v ANTIBIOTIKA YANG MENGHAMBAT SINTESIS PROTEIN
Proses Pembentukan Protein |
¢ Sintesis protein merupakan akhir dari proses :
- Transkripsi atau sintesis asam ribonukleat yang DNA-dependent
- Translasi atau sintesis protein yang RNA-dependent
- Contoh antibiotikanya adalah:
- Aktinomisin
- Rifampisin
- Streptomisin
- Tetrasiklin
- Kloramfenikol
- Eritromisin
- Klindamisin
v ANTAGONISMA METABOLIK
¢ Prosesnya mengganggu enzim-enzim bekerja. Dengan cara membentuk suatu substrat yang strukturnya mirip dengan substrat asalnya.
¢ Dengan adanya zat antibiotik maka proses kombinasinya akan terhalang sehingga reaksi katalitik tidak terjadi
¢ Biasanya penghambat ini bersifat analog dengan faktor-faktor pertumbuhan kuman (faktor organik) misalnya vitamin, asam amino, purin dan pirimidin.
Contoh antibiotik:
- Sulfonamida
- Sulfon
- p-Aminosalicylic (PAS)
- Isoniasid
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tempat komentar ini digunakan untuk:
1. Memberikan kritik / saran yang bersifat membangun untuk kelancaran dan peningkatan blog ini.
2. Mengajukan pertanyaan, jika ada materi yang tidak jelas atau belum paham. (hanya di jawab jika penulis mampu dan mempunyai ilmu mengenai yang ditanyakan)
3. Share informasi tambahan dari pembaca
Terimakasih...